KITA SEMUA BERASAL DARI SUARA
KITA SEMUA BERASAL DARI SUARA

•Ada tujuh nama Tuhan di dalam doa, Trisandya bait ke 3, Sapta Ong Kara (Mahadewa, Iswara, Parameswara, Brahma, Wisnu, Rudra, purusah)
•Ada tujuh Bhuana, lapisan alam atas, Sapta Loka (bhur, bhuah, swah, maha, jana, tapa, satya)
•Ada tujuh Patala, lapisan alam bawah, Sapta Patala (patala, witala, nitala, mahatala, sutala, tala-tala, rasatala)
•Ada tujuh planet dalam Tata Surya menurut Weda, Grahas (matahari, bulan, merkurius, mars, jupiter, venus, saturnus)
•Ada tujuh nama2 hari, Sapta Wara (redite/sun, soma/mon, anggara/tue, budha/wed, wrehaspati/thu, sukra/fri, saniscara/sat)
•Ada tujuh warna di alam, ketika sinar / cahaya melewati prisma akan dibiaskan menjadi 7 warna, Pelangi (merah, jinga, kuning, hijau, biru, kuning, ungu)
•Ada tujuh permohonan di dalam doa, Sapta Werdi (kerahayuan / ayu werdi, kemantapan / yasa werdi, kecerdasan / werdipradnyan, kegembiraan / suka, kemakmuran (harmonis) / sriyem, kebenaran / dharma, keturunan (berlanjut) / senthana)
•Ada tujuh simpul energi di dalam tubuh, Cakra (muladara, swadistana, manipura, anahata, visuddha, ajna, sahasrara)
•Ada tujuh Kanda dalam Epos Ramayana (bala kanda, ayodya kanda, aranyaka kanda, kiskenda kanda, yudha kanda, utara kanda)
Hitungan diatas tujuh, hanya mampu dipahami oleh mereka yang telah tercerahkan atau kesadarannya telah terangkat. Seperti kita mengenal anggka dari 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 0, angka kesepuluh (0). Sepuluh artinya nol / kosong / sempurna / Windu / Bulat. Dalam urutan warna dari merah (1) sampai dengan ungu(7). Warna setelah ungu(7) adalah ultraviolet(8), infra red(9), dan kosong (0) atau Sunia yang artinya sempurna tidak ada lagi angka, warna, lapisan alam ataupun prinsip setelah ke 10 atau 0.
Prinsip-prinsip atau pilosofi dengan hitungan diatas sepuluh atau 0, seperti Asta Dasa Parwa atau 18 parwa adalah kombinasi angka delapan dan sepuluh, ( 8 + 10). Begitu juga dengan hitungan sebelas (11) terdiri dari kombinasi angka 1 dan 10, atau Eka Dasa Ludra (Sebelas Prinsip Shiwa, dengan 11 aksara sucinya, ᬲᬁ-ᬩᬁ-ᬢᬁ-ᬅᬁ-ᬇᬁ + ᬦᬁ-ᬫᬁ-ᬰᬁ-ᬯᬁ-ᬬᬁ = ᬒᬁ) dst.
Jadi, tidak ada lagi angka, fenomena alam atau prinsip diatas sepuluh atau 0, yang artinya kosong atau final (parinama).
᭑᭙ ᬲᭂᬧ᭄ᬢᬾᬫ᭄ᬩᭂᬃ ᭓᭑᭙ ᬤ᭄ᬯᬧᬭ ᬬᬸᬕ᭞ ᭒᭜᭑᭙ ᬫᬲᭂᬳᬶ᭟
᭑᭙ ᬲᭂᬧ᭄ᬢᬾᬫ᭄ᬩᭂᬃ ᭓᭑᭙ ᬤ᭄ᬯᬧᬭ ᬬᬸᬕ᭞ ᭒᭜᭑᭙ ᬫᬲᭂᬳᬶ᭟
Comments
Post a Comment