Posts

Showing posts from March, 2020

RENUNGAN NYEPI ISAKA 1942

Image
RENUNGAN NYEPI ISAKA 1942 ● Upakara alah dening Grubug,  Hening nemu Rahayu. Ritual tunduk pada wabah, kesunyian menemukan kedamaian. ● Nyepi artinya menyendiri, bukan berarti sendirian! ● Nyepi, perayaan sunyi, hening. Bhagawad Gita mengatakan dlm keheningan ada banyak aktifitas/kegiatan, dlm keheningan banyak hal yg terjadi/terselesaikan. ● Mereka yg disebut cerdas oleh Bhagawad Gita  adalah mereka yg mampu melihat aktifitas dlm keheningan dan melihat keheningan dlm aktifitasnya. ● Melalui Catur Brata pikiran diminta untuk beristirahat, *meditasi* ● Nyepi, memberi asupan makanan pada pikiran melalui catur brata, dan membujuknya/mengajaknya supaya  mau masuk kedalam pusat kesadaran, hati yg paling dalam. Pratyahara / Kontemplasi. ● Catur Brata = Pratyahara = kontemplasi = meditasi = samadhi ● Nyepi, untuk memahami prinsip tentang Kehampaan dan Kekosongan / Hollow and Emty - ( Embang  ) ● Nyepi, harmonis bersama Ruang dan Waktu, ( Bhuta - Kala  ) Tetap dirumah sa

HIDUP INI ADALAH KONFLIK

Image
HIDUP INI ADALAH KONFLIK         Mahabaratha, tdk saja menceriterakan tentang konflik antar keluarga, peperangan antara Pandawa dan Kurawa yg bersaudara dan melibatkan banyak orang. Juga menceritakan konflik yg terjadi di setiap individu. Seperti apa yg dialami oleh Arjuna. Sesaat ketika perang akan dimulai. Arjuna : Oh Krishna, kenapa engkau libatkan aku dlm peperangan ini, orang2 yg akan aku bunuh adalah orang2 yg aku cintai, disana ada kakek Bhisma, Guru Drona dan saudara2 ku.        Sepertinya Arjuna berada dipersimpangan, hatinya sangat galau. Bahwa, sesaat lagi perang akan dimulai. Disatu sisi ingin rasanya pergi meninggalkan medan perang, lbh baik pergi bertapa. Itulah yg terjadi ketika emosi dan pengetahuan kita tdk sejalan atau harmonis. Emosi muncul karena ego, merasa diri tahu segalanya. Sehingga pengetahuan yg kita miliki menjadi kacau, cara pandang atau pendapat bertentangan dg nilai kebenaran, kita tdk menyadarinya. Pada situasi sprti ini kita butuh penolo

hidup mati sudah kita bawa dari sejak lahir

Image
HIDUP MATI SDH KITA BAWA SEJAK LAHIR          Dengan bernafas, membuat kita hidup, nafas juga akan mengantarkan kita pada kematian. Pada saat bernafas menghirup O2 akan terjadi proses oksidasi, menghasilkan oksidan yg merupakan racun bagi sel2 yg baru tumbuh. Menyebab ribuan sel mati pada saat bernafas. Sesungguhnya kematin itu sdh kita alami setiap saat, pada waktu bernafas , - kita tdk menyadarinya. Dan juga, sel2 yg baru tumbuh justru menduplikat umur sel yang telah mati, kemudian mengganti dan melanjutkannya. Itulah sebabnya kenapa kita bertambah tua. Itulah rahasia awet muda, kalau kita mampu mengelolanya.          Dalam dunia spiritual, nafas yg kita anggap sebagai nafas alami, nafas ini, sebenarnya bukan nafas asli. Nafas asli hanya kita miliki ketika masih bayi atau anak2, bernafas menggunakan diafragma. Setelah pikiran kognitip kita mulai berkembang, pikiran ini mulai mengasumsi keadaan, nafas juga berubah, menggunakan rongga dada. Untuk mendapatkan nafas yg asli, Yoga

EMPAT BELAS BHUANA

Image
EMPAT BELAS BHUANA SAPTA LOKA dan SAPTA PATALA SAPTA LOKA: 1. Bhur, 2. Bhuah, 3. Swah, 4. Maha, 5. Jana, 6. Tapa, dan 7. Satya 7. Sa tya loka,  dunia Tuhan, substansi yang langgeng, Sat. Tidak ada nama yang dapat menerangkan, Anama . (Mata) 6. Tapa loka,  dunia Roh kudus, Spirit Universal. Kesabaran yang langgeng, dunia yang tidak terganggu, disebut Agama yang tak dapat dimasuki. (Thalamus/otak) 5. Jana loka,  dunia dari refleksi2 spritual, putra2 Tuhan (Purusha). Dunia dari pemikiran spritual, asal dari ide eksistensi yang terpisah. Disebut Alaksha , yang tak terpahami. (Lidah) 4. Mahar L oka  adalah pintu sorga, alam transisi dari alam materi ke alam elektris magnetis. Alam magnet2, berupa atom2. Alam dari awal kegelapan, Maya . (Hidung) 3. Swah loka , dunia dari kutub2 dan aura2 magnetis atau elektrisitas. Mahasunya , alam yang maha hampa. (Dada) 2. Bhuah loka , adalah alam bermateri halus atau atribut-atribut elektris. Disebut Sunya , alam hampa.