LOBDHAKA

꧁_L O B D H A K A_꧂

ᬮᭀᬩ᭄ᬤᬓ-ᬰᬶᬯᬭᬢ᭄ᬭᬶ-ᬢᬶ᭒ᬫ᭄ᬓᬧᬶᬢᬸ᭟

    Rasanya sangat sepele bagi seorang Yogi hanya menceritakan sebuah keluarga hidupnya tergantung dari binatang buruan. Tentu ada sesuatu yang penting ingin beliau sampaikan dibalik cerita sederhana ini.  
      
  Ada banyak versi / pendapat / tafsir tentang cerita Lobdhaka. Tentu pemikiran itu akan muncul  dan berkembang, tergantung dengan siapa kita berbicara.

Kalau kita berbicara dengan :

  1. Orang biasa, yang tidak menekuni  sepiritual, pengertiannya seolah - olah pencapaian / pencerahan itu mudah, bisa dicapai dalam satu malam asalkan dilakukan pada waktu dan tempat yang tepat pada malam Shiwaratri. Shiwa-ratri adalah malamnya Shiwa, malam tergelap karena ketiga planit berada pada satu garis lurus. (Rat = bumi/planet/graha dan tri = tiga) jadi yang dimaksud dengan ketiga planet adalah Matahari, Bumi dan Bulan.

   2. Ahli sejarah, atau orang yang berpendidikan, cerita Lobdhaka bisa menjadi sebuah kritik untuk Ken Arok. Kenapa seorang penjahat / pembunuh bisa menjadi Raja?
Sepertinya, Mpu Tan Akung memberi dukungan kepada Ken Arok bahwa, seorang penjahatpun bisa menjadi Raja. Melalui cerita Lobdhaka beliau mengatakan bahwa kesalahan itu bisa ditebus  / dihapuskan. Dalam Bhagawad Gita, "Sekalipun seorang penjahat asalkan dia mau berpasrah kepadaKu akan mencapai juga" (BG IX/30, XI/54, XVIII/55,56,57,66)

   3. Seorang Sadhaka  -  pencari kebenaran. Lobdhaka artinya Loba Sang Sadhaka, pencari kebenaran yang loba, semua cabang ilmu atau prinsip ingin dipelajari dan dikuasai, akhirnya kebingungan, tidak mendapat apa2.  Seperti seorang pemburu memasuki sebuah hutan, banyak melihat pohon dengan cabang dan rantingnya, tidak mendapat binatang buruan satupun2, akhirnya kebingungan dan kemalaman dihutan. Terpaksa  memilih salah satu pohon yang ada kayunya. Kayu artinya kayun, keneh ne ning dan tetap berpegang pada kayu sampai pagi sambil memetik daunnya satu persatu. Hal ini menggambarkan ada begitu banyak cabang ilmu atau prinsip atau cara yang dapat mengantarkan kita untuk sampai pada tujuan.

     Setelah menemukan kayu, keneh ne ning, artinya telah menemukan kedamian, kemudian memetik daun satu persatu artinya membuka lembaran pengetahuan satu persatu sampai kita  memahaminya dan menemukan kejelasan atau terang - galang. Dengan tetap berpegang pada satu pohon/kayu akan memudahkan kita melewati segala rintangan dan hambatan. Daun atau don (bhs bali) yang artinya tujuan. Tetap fokus pada satu tujuan. Memetik daun satu persatu supaya tetap terjaga dan waspada.  Macan atau singa adalah simbol dari sad ripu atau musuh dalam diri, kalau tidak tetap terjaga atau waspada kita akan tertidur dan jatuh dari pohon, lalu dimakan oleh singa, artinya kita akan larut dengan keadaan dunia luar / diluar diri yang serba tidak menentu.  Kemudian melihat Lingga, setelah melewati malam yang gelap sampai pagi. Lingga atau  Shiwa-lingga Shiwa adalah tujuan akhir / pencapaian, terang atau galang.

    Pilihlah satu cara dari sekian banyak cara yang cocok atau sesuai, dengan tidak mengkritisi cara yang lain. Karena semua cara adalah baik. Tekuni dan dalami salah satu cara, kalau tidak akan membingungkan dan membuat pikiran kacau. Karena pikiran cenderung mendua atau tidak fokus,. Seperti halnya  orang menggali  sumur  tetap  pada  satu  titik, di titik itu tidak pindah-pindah sampai menemukan air. Tetap fokus pada satu tujuan dengan satu prinsip!

Maha Rsi Patanjali dalam Yoga Sutra Patanjali mengatakan :

Eka tattwat abhyasah - ᭖ᬓ ᬢᬢ᭄ᬯᬢ᭄ ᬅᬪ᭄ᬬ ᬲᬄ
    Hanya berpegang pada satu prinsip atau latihan. Hal Itu bisa kepada Tuhan, Guru atau sesuatu atau diriMu. Dengan hanya berpegang pada satu hal atau latihan akan memudahkan kita melampaui atau mengatasi segala hambatan dan rintangan. Karena pikiran selalu mendua, dualisme atau bercabang, dan bahkan memikirkan banyak hal. Maka kita perlu konsep hanya melihat satu prinsip disetiap aspek kehidupan. Yang ada hanya Guru beliau hadir dimana2. Tidak ada yang lain kecuali Guru atau Tuhan. Tuhan, Guru dan diriMu adalah sama.

Tetap fokus pada satu tujuan dengan satu prinsip KEEP GOING ON ONE THING.

LOBDHAKA karya sastra dari Mpu Tanakung.

TAN ANE KUNG = Orang yang tdk berkepentingan.

᭔ ᬚᬦ᭄ᬯᬭᬶ ᭓᭑᭘᭞ ᬤ᭄ᬯᬧᬭ ᬟᬸᬕ᭞ ᭒᭜᭑᭘ ᬫᬲᭂᬳᬶ᭟

RAHAJENG SHIWARATRI 

Lukisan LOBDHAKA art studio mambal
           

Comments

  1. Suksme antuk pencerahannya Jero

    ReplyDelete
  2. Keep going on one thing...👌👌👌👍👍🙏🏻🙏🏻🙏🏻

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

SAAT INI - TRI SEMAYA

RERAINAN

KITA SEMUA BERASAL DARI SUARA