NAWANG KEN SING NAWANG

NAWANG KEN SING NAWANG BERDAMPINGAN

Dalam Bhagawad Gita antara Duryodana yang tidak tahu apa-apa dan Arjuna yang tahu apa-apa.

          Bhagawad Gita, dimulai dari keluhannya Duryodana kepada Bhisma kakeknya, karena melihat pasukan Pandawa bebaris dengan rapi dan gagah, siap melakukan pertempuran dg penuh keyakinan, meskipun jumlahnya lebih sedikit dari pasukan Kurawa. Duryodana merasa tidak akan mampu memenangkan pertempuran. Duryodana adalah orang yang tdk percaya diri karena tidak memiliki pengetahuan, tidak tahu apa-apa. Duryodana sangat bergantung pada sumpah setia kakeknya, akan mengabdi pada Astina Pura. Selama ada Bhisma tdk ada negara yg berani menentang Astina Pura.

"Bagaimana mungkin orang yang tidak percaya diri bisa menjadi raja!"

       Kemudian, Arjuna meminta kpd Khrisna untuk membawa kereta perangnya ketengah-tengah diantara dua pasukan yang telah siap untuk bertempur. Sehingga Arjuna dapat melihat dengan jelas siapa kawan dan siapa lawan. Dengan melihat kedua belah pihak yang akan bertempur adalah saudara-saudaranya sendiri, Arjuna mulai gelisah dan protes kepada Khrisna. Untuk apa berperang, yang akan kita lawan adalah Kakek, Guru dan Saudara-saudara sendiri. Dengan alasan cinta Arjuna ingin mundur dari peperangan, lebih baik hidup menjadi seorang pertapa. Arjuna merasa benar dengan pengetahuan yang dimilikinya dan menyalahkan Khrisna. Kemudian, Khrisna mulai dengan nasehatnya, bahwa apa yang ada dlm pikiran Arjuna adalah keliru. Hidup ini adalah menjalankan kewajiban. Kewajiban harus dituntaskan, jangan lari dari kewajiban, apalagi sebagai seorang kesatrya meninggalkan medan perang dosanya sangat besar. Khrisna melanjutkan alasannya dengan menyebut satu persatu  kesalahan-kesalahan Korawa mulai dari rumah gale-gale sampai menelanjangi Drupadi di depan umum. Mendengar penjelasan sprti itu, Arjuna mulai merasa bimbang tidak tahu apa yang mesti dia lakukan, Arjuna berada dipersimpangan dan memohon kepada Khrisna untuk memberi tuntunan dan pencerahan. Pada posisi sperti ini Arjuna merasa tdk tahu apa-apa. "Arjuna mengalami transformasi dari tahu apa-apa menjadi tidak tahu apa-apa"  Kemudian, Khrisna melanjutkan wejangannya tentang Sankhya Yoga. Sedangkan Arjuna memulai lagi dari Nol (0) dengan membuang seluruh konsep yang ada dalam pikirannya.

          Jadi, Nawang Apa! Ken Sing Nawang Apa! berdampingan. Itulah cara kerja pikiran, cenderung mengasumsi keadaan dunia luar, atau mengidentifikasi keadaan; pikiran orang, pendapat orang dan opini, kita tidak menyadarinya, karena ketidaktahuan (avidya). Apapun yang muncul dari pikiran yang kita klaim sebagai pendapat atau gagasan, itu bukan diri kita, karena pendapat yg muncul dari pikiran akibat dari mengasumsi/mengidentifikasi keadaan, pikiran dibentuk oleh keadaan. Kita menjadi obyek dari pikiran-pikiran kita sendiri, menjadi korban dari ketidak tahuan. Maka, kehadiran seorang Guru sejati atau Sat Guru sangat penting, yang akan memberi tuntunan dan bimbingan, (pencerahan).
Tanpa Guru kita tdk bisa memulai! - You can not start without Guru!

          Seperti apa yang dikatakan oleh tokoh kebangkitan Weda India, "Hidup ini tidak aman dan tidak stabil, seperti setetes air diatas daun talas, hidup bersama dengan orang yang memiliki kepribadian ILAHI (Sat Guru) meskipun hanya sebentar akan menyelamatkan dan membebaskan"  -  Adhisankaracarya.

᭙ ᬫᬭᭂᬢ᭄ ᭓᭑᭙ ᬤ᭄ᬯᬧᬭ ᬬᬸᬕ᭞ ᬍ᭜᭑᭙ ᬫᬲᭂᬳᬶ᭟

Sumber gambar dari Internet! GOOGLE

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

SAAT INI - TRI SEMAYA

RERAINAN

KITA SEMUA BERASAL DARI SUARA