NYEPI

 ꧁_N  Y  E  P  I_꧂


CELEBRATING SILENCE - ᬜᭂᬯᬶ

       Perayaan Nyepi, bukan meminta alam untuk  beristirahat. Alam tidak mungkin beristirahat. Seluruh ciptaan penuh dengan aktifitas, tidak ada ciptaan yang tidak beraktifitas. Ada aktifitas dalam segala hal di dalam proses penciptaan, dari sebuah atom menjadi matahari, bulan dan bintang-bintang - nyaris tanpa keheningan, justru suara gaduh/ribut.

   Nyepi adalah perayaan sunyi/hening, dengan cara menghentikan aktifitas melalui Catur Brata Penyepian,  karena dalam keheningan banyak terjadi aktifitas/kegiatan.
Mereka yang disebut cerdas oleh Bhagawad Gita adalah "mereka yang mampu melihat keheningan dalam aktifitasnya, dan melihat aktifitas dalam keheningan."
Tuhan Khrisna juga berkata : "Meskipun Aku bekerja di ketiga dunia ini, tidak ada yang Aku harapkan dari pekerjaanKu, sedetik saja Aku berhenti bekerja seluruh alam semesta ini akan runtuh, dan Aku adalah penyebabnya"

         Seluruh benda-benda langit disamping berputar pada porosnya juga mengelilingi pusat masanya, namun tetap dalam keheningan. Tubuh ini tumbuh ketika sedang tidur, banyak kegiatan terjadi ketika kita tidur. Ketika bermeditasi dalam keheningan, banyak terjadi kegiatan di dalam tubuh, bio energi akan terasa bergelora, napas menjadi  ringan dan halus, tubuh terasa nyaman dan rilek. Hanya dengan duduk saja!

         "Jadi, dalam keheningan banyak hal yang terjadi atau terselesaikan. Dan pada saat yang sama didalam aktifitas selalu ada sudut sunyi didalam hati yang tidak tersentuh/terlibat dengan aktifitas, juga tidak ikut menikmati hasilnya, hanya sebagai saksi/draşțuh."

       Jadi makna dan tujuan dari perayaan Nyepi adalah untuk mengistirahatkan pikiran, dengan memberi asupan makanan melalui Catur Brata, kemudian membujuknya supaya mau masuk kedalam pusat kesadaran, hati yang paling dalam. Yoga menyebutnya dengan Pratyahara, artinya menarik diri dari keterikataan terhadap situasi, kondisi dan obyek atau Contemplation"

Catur Brata (amati gni, amati karya, amati lelunganan, dan amati lelanguan) = Pratyahara = Contemplation = MEDITASI
        
   
PERAYAAN NYEPI ADALAH PRINSIP KEHARMONISAN  BERSAMA RUANG dan WAKTU atau BHUTA - KALA

          Essensi yang paling mendasar dari Perayaan Nyepi adalah prinsip keharmonisan bersama ruang dan waktu atau Bhuta - Kala.
Bhuta = kelima elemen (Panca Mahabhuta), yang tidak lain adalah substansi dari pada ruang dan,
Kala = waktu.
Yang dimaksud dengan ruang dan waktu disini, bukan seperti waktu yang kita kenal, berlaku linier, ada siang-malam dan dibagi menjadi 24 jam. Ruang, didalam pengertian yang tak pernah terbagi dan Waktu, yang tidak berubah. Ruang dan Waktu adalah unsur Prakerti atau alam Tuhan yang muncul bersamaan dengan Pranawa / Sabda OM - (ᬑᬁ).  OM adalah manifestasi awal, suara tanpa wujud. Dari sabda (OM) muncul Dasa, Kala dan Anu. Anu adalah struktur getaran alam semesta, Anu = Patra atau Atom. Seluruh manifestasi/ciptaan ini disusun dari materi yang paling kecil yaitu atom atau sub atom/anu.
Dasa/Desa = ruang, dan Kala = waktu.
Maka ada istilah, "Desa - Kala - Patra", Bali sangat familiar dengan prinsip ini.
Jadi, kita semua berasal dari suara - (OM). Itulah sebabnya kenapa setiap perayaan Nyepi selalu diawali dengan bunyi-bunyian atau suara gaduh, pada malam pengrupuk.

KETIDAK TAHUAN (AVIDYA):
    Karena manusia diciptakan bersamaan dengan ego (ahamkara). Ego artinya  kesadaran yang terpisah dari kesadaran universalmemisahkan diri dari keuniversalannya dan membentuk ruangnya sendiri. Hal ini terjadi karena ketidaktahuannya, manusia sebagai ciptaan yang dibentuk oleh unsur Panca Mahabhuta sebagai badan kasar atau Stula Sarira,  yang membungkus kesadarannya dan membuatnya lupa akan Jati dirinya atau Avidya (ketidaktahuan). Kemudian, karena keingintahuannya melakukan usaha untuk memahaminya, ketika dia mampu mengeliminasi egonya maka; ruang dan  waktu bersamanya atau bersatu dengan kesadaran universal (Brahman). Sehingga tidak ada lagi pertanyaan dalam pikirannya, siapa Aku? dan apa Aku?
Pengertian ruang dan waktu dalam masyarakat Bali adalah embang/nirvichaara, yang artinya hampa dan kosong. Hollow and empty.

   Begitulah cara Leluhur kita menyisipkan maksud dan tujuan utama dari agama dalam bentuk ritual, hampir disetiap aspek kehidupan ini.
Seperti makna dari perayaan Nyepi, adalah prinsip kosong dan hampa disisipkan pada perayaan Tahun Baru Isaka.

OM-DASA-KALA-ANU = UNSUR PRAKERTI = ALAM TUHAN

RAHAJENG NYEPI  

᭑᭓ ᬚᬸᬮᬶ ᭞ ᭓᭑᭘ ᬤ᭄ᬯᬧᬭ ᬟᬸᬕ ᭞᭒᭜᭑᭘ ᬫᬲᭂᬳᬶ᭟

Sumber inspirasi dari berbagai sumber.

Lukisan 'Alam Semesta', art studio Mambal.

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

SAAT INI - TRI SEMAYA

RERAINAN

KITA SEMUA BERASAL DARI SUARA