SUMPAH BUKAN SEGALANYA

SUMPAH BUKAN SEGALANYA

 ᬅ ᬯᬶ ᬤ᭄ᬬ. ᭟ 

          Dalam Itihasa dialog antara Krishna dan Bhisma.
"Bhisma adalah penyebab utama terjadinya perang besar - Bharata Yudha dan juga sebagai penghalang berjalannya proses kehidupan" Dengan tuduhan seperti itu Bhisma merasa dilecehkan, karena dia menganggap dirinya telah melakukan kewajiban yang luar biasa. Dengan berpegang teguh pada sumpahnya demi menjaga Astinapura dari kehancuran - perang saudara, dia rela melepaskan singasana dan hidup membujang. Dengan alasan seperti itu Bhisma merasa  telah mampu melepaskan egonya.

         Krishna : "Kewajiban adalah kebebasan Orang yang sudah menuntaskan tugas dan kewajibannya adalah orang yang telah bebas/moksha. Melakukan kewajiban karena kepentingan pribadi akan menimbulkan keterikatan. Karakter seperti itu bukanlah karakter yang kuat. Kewajiban adalah menjaga kehidupan ini tetap berlangsung dengan damai, tanggung jawabnya kepada Tuhan - Brahman, jadi kewajiban adalah Tuhan.

          Demi menjaga sumpahnya Bhisma membiarkan permainan Dadu berlangsung dan membiarkan Drupadi ditelanjangi di depan para Kurawa. Mestinya kalau Bhisma tahu dengan kewajiban dia harus berani melanggar sumpahnya, karena kondisi dan situasi telah berubah, akan merugikan orang banyak dan akan menghancurkan tatanan kehidupan atau moral. Bhisma tidak memiliki pengetahuan tentang kebenaran yang baik, kelemahan ini dimanfaatkan oleh Duryodana dan Sangkuni. Duryodana merasa, bahwa selama ada Bhisma (kakeknya) tidak ada negara yang berani menyerang Astinapura. Duryodana adalah orang yang tidak percaya diri, hidupnya tergantung pada orang lain (Kakek Bhisma, Guru Drona, Karna dll).

       Kehidupan ini adalah perubahan, semua berubah. Pikiran, pendapat, opini dan tubuh fisik akan mengalami perubahan. Gagasan yang muncul dari pikiran ini, kita klaim sebagai pendapat. Apapun yang muncul dari pikiran, itu bukan diri kita. Pikiran ini (citta) yang masih bermodifikasi / bermodulasi sangat mudah dipengaruhi oleh keadaan atau mengasumsi keadaan; situasi, kondisi, pendapat orang, opini dan obyek, kita tdk sadar. Jadi jangan berpegang pada segala sesuatu yang mengalami perubahan, satu-satunya substansi yang tidak mengalami perubahan atau langgeng di alam semesta ini hanya Brahman - Tuhan. Jadi kita tidak harus berpegang pada sumpah, ketika situasi dan kondisi berubah.

        Dengan demikian apa sumpah tidak penting? Kadang-kadang dalam dunia spiritual sumpah diperlukan misalnya bersumpah akan selalu hidup jujur (satya) atau tidak melakukan kekerasan (ahimsa).

       Itulah Avidya atau ketidak tahuan / kebodohan individu :
• menganggap yang berubah menjadi permanen.
• yang tidak penting menjadi penting.
• yang tidak suci menjadi suci.

Jadi, Avidya adalah sumber masalah yang utama.

 ᭑᭜ ᬅᬕᬸᬲ᭄ᬢᬸᬲ᭄ ᭓᭑᭘ ᬤ᭄ᬯᬧᬭ ᬬᬸᬕ᭞ ᭒᭜᭑᭘ ᬫᬲᭂᬳᬶ᭟

Lukisan hitam putih 'Ganapati' art studio Mambal
Gambar bawah diambil dari GOOGLE

Comments

Popular posts from this blog

SAAT INI - TRI SEMAYA

RERAINAN

KITA SEMUA BERASAL DARI SUARA