THE GREAT ALEXANDER
THE GREAT ALEXANDER
SUATU KETIKA ALEXANDER BERADA DI
INDIA
Alexander Agung adalah Kaisar
Romawi, banyak wilayah, negara dan desa ditaklukkannya, kekuasaannya sampai ke
India. Sebelum menundukkan India, orang-orangnya sudah memberitahukan bahwa
kalau kembali dari India bawa beberapa orang Sanyasi (pertapa), seorang Sanyasi India sangat berharga. Setelah Dia menguasai India, Alexander memerintahkan agar seluruh Sanyasi yang ada menghadap kepadanya. Tak seorang Sanyasi pun yang datang kepadanya. Kemudian, Alexander mengancam akan mengambil seluruh buku-buku atau trasnkrip-transkrip
weda yang ada. Alexander mengancam para Pandit
untuk menyerahkan semua buku-buku yang dia miliki. Para Pandit menyetujui, karana Dia seorang raja yang berkuasa, dengan
syarat berikan waktu satu hari. Pada malam harinya para Pandit menyuruh anak-anak mereka untuk menghapal seluruh trasnkrip
Weda, dan keesokan harinya semua buku-buku dan transkrip-transkrip Weda
tersebut diserahkan kepada Alexander, dengan berkata “Ini Tuan semua buku-buku
yang Tuan minta, saya sudah tidak membutuhkannya lagi”. Alexander berpikir
‘bukan ini yang aku butuhkan, aku butuh seorang Sanyasi’. Kemudian dia mendatangi salah seorang Sanyasi dan berkata ‘kamu ikut dengan
ku, sambil mengancam kalau tidak mau kepalanya akan dipenggal’. Sanyasi tersebut menolaknya, silahkan
Tuan penggal kepala saya, karena Tuan adalah seorang raja. Alexander melihat melalui
kedua mata Sanyasi tersebut, ada ketenangan
dan kedamaian di dalam hatinya. Kemudian, Dia berkata ‘Baru kali ini ada orang yang berani menolak
perintah Ku’
Suatu ketika di istana dia minta
kepada pelayannya untuk disiapkan makanan. Para pelayan menyiapkan roti yang
sangat istimewa, roti keemasan, yang akan disuguhkan kepada Raja. Alexander berkata,
buatkan aku roti yang biasa karena aku sangat lapar sekali.
Pelayan
; Tuan adalah raja, saya akan
buatkan roti yang paling istimewa yang tidak ada di negeri Tuan!
Alexander
; Tidak
usah, buatkan aku roti biasa yang biasa dimakan oleh orang-orang India.
Pelayan ; Jadi,
Tuan datang ke India hanya untuk sebuah Roti ?
Alexander tertegun
sejenak, ‘sebenarnya yang Aku cari adalah kedamaian’, damai ketika berada
diantara orang-orang, saat itu Alexander merasa tercerahkan. Sudah sekian
wilayah, Negara dan desa-desa telah Aku taklukkan tidak meberikan rasa apa-apa.
Kemudian dia memerintahkan kepada orang-orangnya ketika dia mati nanti, biarkan
petinya jangan ditutup dan tangannya biarkan terbuka. Supaya orang-orang
melihat Ku, bahwa Aku mati tidak membawa apa-apa.
Kita
hadir di dunia ini hanya sementara, kehadiran kita adalah untuk berbuat
sesuatu, bukan mengambil sesuatu atau membawa sesuatu ketika kita mati, yang
lain akan menggantikan posisi kita. Inilah kehidupan yang paling substansial
yang tidak bisa kita bantah.
8 april 317 dwapara yuga (2017)
Sumber : THE GREAT ALEXANDER
Comments
Post a Comment