TOKOH PUNAKAWAN DLM PEWAYANGAN

TOKOH PUNAKAWAN DALAM PEWAYANGAN.

       Keempat punakawan dalam pewayangan adalah mewakili sifat2 rakyat atau karakter manusia secara umum. Antara Wayang Bali dan Jawa ada perbedaan dalam penempatan atau keberpihakan dari keempat tokoh tsb. Kalau Jawa ke-empat2 nya berada pada satu pihak. Sedangkan wayang Bali berada dipihak yang saling berlawanan / bertentangan / bermusuhan - berhadap-hadapan.
Bali berpegang pada prinsip hidup ini adalah konflik; nya - ma - na - nga - ye - la - wa - re, (ᬜᬫᬦᬗ - ᬬᬮᬯᬭ). Bahwa, baik dan buruk atau benar dan salah kepentingannya sama; pa - da - ja - ya - nya, (ᬧ ᬤ ᬚ ᬟ ᬜ). Konflik adalah, ketika kita berpihak pada dua hal yg saling bertentangan. Sifat mendua, benar-salah, baik-buruk dll.
 
           Keempat Punakawan tsb juga mewakili atau cermin  dari sifat2 manusia menurut Yuga. Weda membagi Yuga atau Jaman menjadi 4 Yuga ; Kerta Yuga, Treta Yuga, Dwapara Yuga dan Kali Yuga.

1. Sangut.
Mewakili sifat2 manusia pada jaman Kali Yuga. Orang2 yg hidupnya pada jaman Kali cenderung lebih mementingkan keselamatan dirinya sendiri, cirinya leher panjang. Bila perlu berpihak pada musuh asalkan dirinya selamat. Tidak memiliki kesetiaan pada Negara/junjungannya. Kali Yuga menandakan tingkat perkembangan intelek manusia hanya berkembang 1/4 nya. Ciri leher panjang artinya supaya bisa melihat bahaya untuk menyelamatkan diri. Hanya mementingkan dirinya saja.

2. Delem / Melem.
Adalah, ciri2 jaman Dwapara Yuga, sifat mendua (dwa - para). Tingkat perkembangan intelek manusia berkembang 2/4 bagian. Manusia sudah mulai memikirkan orang lain, sifat setia yg dimiliki karena ada imbalannya. Sudah memikirkan orang lain asalkan dirinya juga dapat (feedback). Harus mebati ne! Tidak ada yg gratis. Cirinya ada punuk dan gondok. Senang mengalihkan perhatian karena kesalahannya.

3. Merdah.
Jaman Treta Yuga, treta artinya tri atau jaman yg ke tiga, perkembangan intelek manusia berkembang 3/4 nya. Sudah lebih maju, disamping memikirkan dirinya dan orang lain juga sudah mengenal Tuhan. Jadi sudah memikirkan 3 hal penting; Dirinya, Orang lain dan Tuhan. Cenderung lebih cerdas dan energik, kelihatannya saja agak arogan, tapi sangat setia pada negara. Tubuh kecil dan lincah, artinya cerdik.

4. Tualen.
Karakter orang2 yg hidupnya pada jaman Kerta Yuga atau Satya Yuga. Satya artinya jujur. Memiliki gerak tubuh yg lamban tapi mantap (dabdab bhs Bali).  Karena sudah ada kestabilan dalam hatinya, tidak ada rasa khawatir. Pada jaman ini tingkat perkembangan intelek manusia berkembang dg sepenuhnya, 100%. Sudah mampu membaca atau memahami materi halus, diluar dunia yg tampak ini. Atau, memahami substansi dari dunia yg tampak ini atau Brahman sebagai substansi sejati. Sifat manusia cenderung bijaksana. Ciri2nya tubuh besar, mata agak masuk kedalam dan tajam, tanpa senjata.

Itulah gambaran dari keempat Punakawan yg diilustrasikan dalam dunia Pewayangan. Keempat tokoh punakawan tersebut tidak boleh dibunuh atau tidak boleh mati, karena simbol rakyat.
Wayang artinya Wak - Hyang = pesan Hyang / pesan leluhur / piteket leluhur.

Catatan, perkembangan jaman tdk berlaku bagi mereka yg telah tercerahkan.

᭙ ᬧᬾᬩ᭄ᬭᬸᬳᬭᬶ ᭓᭒᭜ ᬤ᭄ᬯᬧᬭ ᬬᬸᬕ᭞ ᬍ᭜᭒᭜ ᬫᬲᭂᬳᬶ᭟

Lukisan koleksi art studio Mambal

Comments

Popular posts from this blog

SAAT INI - TRI SEMAYA

RERAINAN

KITA SEMUA BERASAL DARI SUARA