WE ARE NOT GOING ANYWHERE


WE ARE NOT GOING ANYWHERE

       Moksha, yg dimaksud dg moksha oleh orang Bali, adalah kematian fisik, atma bersatu dg pencipta. Begitu pendapat sebagian besar orang Bali, Amor Ing Acintya, doanya orang Bali ketika ada kematian.

   'Tubuh astral setelah mengalami kematian dan masih membawa karma duniawi, tdk diijinkan naik ke lapiasan kosmik (ide cosmis) yg lbh tinggi, hanya berpindah dari dan ke tubuh astral dan fisik'  -  (punarbawa). We are not going anywhere! - kita tdk ke-mana2 setelah mati!
( Lapisan kosmik = Loka, ada tujuh Loka atau Sapta Loka.
Punarbawa = kelahiran berulang )

         Dwijati adalah lahir kedua kalinya, sama dg kematian bagi seorang Sadhaka. Bukan kematian fisik yg dimaksud. Dwijati pengertiannya sama dg Mokshartam Jagadhita, 'Suka Tan Mewali Duka' (Anand = kedamaian abadi). Adalah momen yg paling penting dlm kehidupan manusia. Kematian fisik akan menjadi fenomena alam biasa, dan berlalu begitu saja. Berbeda dg pengertian Dwijati di Bali yg berkaitan dg ritual, bukan karena pencapaian.

        Pencapaian tertinggi, menurut M Rsi Patanjali, dan sudah dibuatkan ilustrasinya oleh Mpu Kanwa, 'Sasi Wimba' dlm kakawin Arjuna Wiwaha. Akan terjadi lompatan kesadaran atau transformasi kesadaran, bagi mereka yg menekuni yoga. Tuhan akan menampakkan wujudnya. Seperti melihat bayangan Bulan di air yg jernih. Begitulah Tuhan dlm kehidupan ini. Akan ketemu apa yg tdk ditemukan. Akan mengerti apa yg tdk dimengerti. Akan memiliki apa yg tdk dimiliki. Karena tujuan utama telah terjadi dan Tuhan bersamaMu.

"Manusia, dengan karma duniawi yg belum ditebus tidak diijinkan setelah kematian astral untuk pergi ke lingkup sebab-akibat yg tinggi dari ide cosmis, tetapi harus berpindah-pindah dari dan ke dunia fisik dan astral"  -   S. SRI YUKTESWAR GIRI

᭑᭔ ᬅᬧ᭄ᬭᬶᬮ᭄ ᭓᭒᭜ ᬤ᭄ᬯᬧᬭ ᬬᬸᬕ᭞ ᬍ᭜᭒᭜ ᬫᬲᭂᬳᬶ᭟

Comments

Popular posts from this blog

SAAT INI - TRI SEMAYA

RERAINAN

KITA SEMUA BERASAL DARI SUARA