MATI MENURUT ITIHASA

M A T I  MENURUT ITIHASA

(Bhisma, Drona dan Karna)

       Bhisma, kemampuam apa yang tidak dimilikinya. Bhisma dengan sumpahnya bagaikan benteng yang berdiri tegak ditengah jalan, menghambat atau sebagai penghalang berlangsungnya kehidupan, kehidupan menjadi mandeg tidak ada yang mampu meggesernya.

    Drona, keahlian apa yang tidak dimiliki, mampu membuat senjata nuklir (brahmastra), hanya diajarkan pada anaknya dan Arjuna. Hidup hanya untuk anaknya supaya bisa menjadi raja, meskipun dengan cara tidak benar untuk mewujudkan ambisinya. Meminta kepada murid2nya melakukan balas dendam.

       Karna, kesaktian apa yang tidak dikuasai, hidupnya penuh dengan penyesalan dan dendam kepada Arjuna. Memakai baju baja yang melekat ditubuhnya (baju zirah), tidak bisa ditembus senjata. Baju baja, cermin dari ego setiap individu. Ego bagaikan memakai baju baja tidak bisa dibuka oleh siapapun, kecuali intervensi seorang Guru atau Sat Guru.

       Mereka bertiga murid dari Bhagawan Parashurama, sangat sulit untuk dibunuh dalam pertempuran  kecuali oleh karmanya sendiri. Meskipun mereka bertiga memiliki kemampuan sangat sakti, namun kedamaian tidak ada dihati mereka bertiga.

       Krishna : "Arjuna habisin mereka semua,  termasuk mereka bertiga, orang baik yang sesungguhnya sudah mati. Habisin semuanya, sebenarnya dalam pertemputan ini kamu tidak melakukan apa2, lakukan saja kewajibanmu"

      Yang dimaksud dengan 'sesungguhnya sudah mati' dalam Itihasa, adalah mereka  yang hidupnya tergantung pada pikiran dan nafasnya, tidak memiliki visi.
Pikiran; selalu mengasumsi dan mengklaim keadaan.
Nafas; membuat kita hidup dan sekaligus akan mengantarkan kita pada kematian. Kita akan bertambah tua kemudian mati, justru karena bernafas, karena terjadi kematian sel tubuh ketika kita bernafas. Jadi, kematian sudah kita alami setiap saat. 
Pikiran dan nafas ini bukan diri kita! Maka, lakukan sesuatu sebelum kematian fisik secara total terjadi.

     Itulah sebabnya kenapa perang Bharata Yuda tetap berlangsung, meskipun dengan kehadiran Krishna sebagai avatar. Perang tetap terjadi meskipun Krishna sudah 2x menjadi duta perdamaian, tidak ada yang mendengar dan percaya kepada Krishna.
Dan konflik tetap ada sampai saat ini meskipun perang sudah berakhir.

Lalu, siapa yang paling bertanggung jawab menjaga perdamaian dalam kehidupan ini?


᭗ ᬫᬾᬳᬶ ᭓᭒᭜ ᬤ᭄ᬯᬧᬭ ᬬᬸᬕ᭞ ᬍ᭜᭒᭜ ᬫᬲᭂᬳᬶ᭟

Comments

Popular posts from this blog

SAAT INI - TRI SEMAYA

RERAINAN

KITA SEMUA BERASAL DARI SUARA