Pikiran cenderung memilih buta


PIKIRAN CENDERUNG MEMILIH BUTA
.

Dalam Itihasa,

      Suatu ketika di istana Astina Pura, sesaat sebelum perang dimulai terjadi dialog antara Bhagawan Wyasa dengan Drestarata.
Bhagawan Wyasa : Drestarata anakku, apakah kamu mau menyaksikan seluruh kejadian di Kuruksetra.
Drestarata : Tidak Ayah, saya tidak sanggup!
Sebagai gantinya Bhagawan Wyasa memberkati Sanjaya supaya bisa menyaksikan seluruh kejadian di Kuruksetra. Kuruksetra adalah cermin dari kehidupan ini, Drestarata justru memilih tidak mau tahu!

       Drestarata, dresta atau drestuh artinya saksi atau yang melihat, rata artinya sama. Drestarata artinya semua dilihat sama alias buta. Kemudian Pasangannya Dewi Gandari bisa melihat, tapi memilih buta selama hidupnya menutup mata dengan kain.
Kedua tokoh tersebut mewakili dari kecenderungan pikiran yang mengasumsi dan mengidentifikasi keadaan, ketika memiliki kesempatan untuk mengetahui kebenaran cenderung memilih buta, (menolak cahaya).
Dewi Gandari sangat yakin dengan pendapatnya, bahwa tidak ada yang mampu membunuh Duryudana, karena telah diberkati oleh Bhatari Durga/Maha Kali. Pikiran ini cenderung mengklaim, selalu muncul dg kecendrungannya2.

      Begitulah cara kerja pikiran cenderung larut dengan keadaan. Terikat dengan apa yang kita lihat, dengar, sentuh, raba dan rasakan, sepanjang hidup. Karena sifat dari pikirian seperti air, mudah larut dan selalu mengikuti bentuk wadahnya, mengasumsi dan mengidentifikasi.
Pikiran seperti penjudi, selalu muncul dengan kecenderungan2 merasa mampu mengatasi indera. Sebagaimana Yudistira dalam permainan dadu, merasa akan dapat memenangkan permainan. Tidak saja harta benda yang dipertaruhkan, tapi juga istri dan saudara2 nya. Tidak ada yang tersisa kecuali pakaian yang melekat, karena kalah dalam permainan. Panca Pandawa harus dibuang atau diasingkan selama 13 th. Itulah cermin dari perjalanan sepritual, hanya tubuh ini yang mengikuti selama dalam pengasingan, yang lain harus ditinggalkan. Tubuh ini adalah instrumen bagi sang jiwa untuk mencapai tujuannya. Tanpa tubuh ini jiwa tidak akan dapat menemukan kebebasannya. Karena tubuh fisik ini memegang peran penting dalam proses pencapaian.

         Sebagaimana Drupadi ditelanjangi dalam permainan dadu. Drupadi, adalah simbol obyek dari kelima indera, simbol keindahan / kemuliaan dalam arti keterikatan. Harta, status sosial / kemuliaan harus ditelanjangi, tidak dibutuhkan dalam perjalan sepritual.

᭗ ᬫᬾᬳᬶ ᭓᭒᭜ ᬤ᭄ᬯᬧᬭ ᬬᬸᬕ᭞ ᬍ᭜᭒᭜ ᬫᬲᭂᬳᬶ᭟

Sumber gambar dari Internet!

Comments

  1. Suuueeejuk sekali pak eka..suksma..🙏🙏🙏

    ReplyDelete
  2. Simple namun mampu bikin tenang, lanjut berkarya Pak Eka Rahayu Sareng Sami!!!

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

SAAT INI - TRI SEMAYA

RERAINAN

KITA SEMUA BERASAL DARI SUARA