BUDHA WAGE/BUDHA CEMENG

 RAHAJENG BUDHA CEMENG - BUDHA WAGE

      Budha Wage artinya kemakmuran, kesejahteraan. Dalam catur purusartha disebut dengan artha. Artha artinya kekayaan atau kemakmuran. Dalam hidup ini tidak dilarang menjadi kaya, asal didasarkan atas dharma/kebenaran dari hasil usaha. Yang tidak diijinkan oleh Weda dalam Asta Angga Yoga, adalah menimbun / menumpuk / Aparigraha. Artha juga berarti tujuan, paramartha atau tujuan utama adalah moksha. Moksha menurut sastra sruti terjadi ketika kita masih hidup, pikiran bermanifestasi atau menampilkan wujud aslinya. Moksha dalam pengertian mokshartam jagadhita, bukan kematian yg dimaksud. Moksha dalam pengertian anand/kebahagian, suka tan mewali duka.

     Menurut sastra semerti pada jaman Kali Yuga, kemakmuran identik dengan uang, bahwa pada jaman Kali Yuga yang paling berkuasa adalah uang. Orang akan tunduk pada mereka yang memiliki uang. Bali masih berpegang pada sastra yang keliru tantang pembagian jaman (Yuga). Menganggap jaman Kali Yuga masih berlangsung. Sekarang kita sudah memasuki jaman Dwapara Yuga, perkembangan intelektual manusia sudah lebih maju, tidak lagi hanya memikirkan dirinya saja seperti pada jaman kali yuga. Jaman Dwapara artinya jaman kedua/sikap yang mendua, intelek manusia sudah mulai memikirkan orang lain disamping dirinya. Orang2 sudah berpikir, bahwa uang bukan segalanya, sudah mulai memikirkan kepentingan orang lain.

Catatan, yang paling populer diantara ke 6 budha cemeng adalah Budha Cemeng Klau rainan Bhatara rambut sedana, dewa memakmuran.


5-12-20
᭕ ᬤᬾᬲᬾᬫ᭄ᬩᭂᬃ ᭓᭒᭜ ᬤ᭄ᬯᬧᬭ ᬟᬸᬕ᭞ ᬍ᭜ᬍ᭜ ᬫᬲᭂᬳᬶ᭟

Comments

Popular posts from this blog

SAAT INI - TRI SEMAYA

RERAINAN

KITA SEMUA BERASAL DARI SUARA