JANGAN MENCARI KEBENARAN DI DLM BUKU

 WEDA BUKAN BUKU, SASTRA, TATTWA atau PILSAPAT.

       Kalau saja, kebenaran ada di dalam buku / sastra2, untuk apa bermeditasi, meditasi artinya latihan beristirahat, mengistirahatkan pikiran untuk melupakan segalanya. Weda menyebutnya dengan Abhyasah Purwa.

       Kalau saja kebenaran ada di dalam buku/sastra2, pangeran Sidarta (Buddha) tidak akan meninggalkan istana, pergi kehutan hidup menjadi seorang sanyasi, untuk mencari kebenaran.

       Kalau saja, kebenaran ada di dalam buku/sastra2, Mpu Tanakung tidak akan pernah menulis cerita Lobdhaka, dalam Shiwaratri.

       Kalau saja, kebenaran ada di dalam buku/sastra2, di  Bali tidak akan pernah ada konflik antara orang Bali yg beragama Hindu dengan kelompok Sampradaya. Padahal sama2 berpegang / berpedoman pada sumber sastra yang sama.

        Weda, berasal dari urat kata Vid, yang artinya memgetahui, atau pengetahuan yang menyangkut seluruh hukum alam, yang dahulu sekarang maupun yang akan datang, bersipat abadi (sanatana dharma) sudah ada dan akan tetap ada. Weda memiliki 40 aspek dalam wujud buku, sastra atau pilsapat, yang terdiri dari; 4 aspek dalam catur weda dan 36 aspek dalam (Vedānga, upānga, Upa-veda, .. dst). Semua sastra2 tersebut memuat ajaran tentang kemanunggalan atau keabadian, kebenaran mutlak. Tapi, ketika kita membacanya cenderung menimbulkan konflik, se-olah2 satu sastra dengan sastra yang lain saling bertentangan. Begitulah cara kerja pikiran cenderung membandingkan, sikap mendua.

        Selama kita belum menemukan kedamaian atau keneh ne ning buku tidak akan menginspirasi. Hal itu sudah dibuatkan ilustrasinya oleh Mpu Tanakung dalam cerita Lobdhaka, hanya berpegang pada Kayu (pohon = pohon yang ada kayunya), kayu artinya kayun, keneh ne ning / rahayu atau kedamaian. Damai artinya ketika tidak ada konflik dalam pikiran dan tidak ada masalah dengan emosi, jadi antara pikiran dan emosi harmonis.

Kesimpulannya, selama pikiran masih mengasumsi dan mengidentifiksi keadaan, buku / sastra tidak akan menginspirasi.
Weda adalah pengetahuan yang bersumber pada pusat kesadaran, hati yang paling dalam dimana Tuhan berada, kesadaran ātma.
Weda menyebutnya dengan Tatra niratiśayaṁ sarvajňa bījam. Seluruh pengetahuan ada di pusat kesadaranmu.

20-12-2020
᭒᭜ ᬤᬾᬲᬾᬫ᭄ᬩᭂᬃ ᭓᭒᭜ ᬤ᭄ᬯᬧᬭ ᬟᬸᬕ᭞ ᬍ᭜ᬍ᭜ ᬫᬲᭂᬳᬶ᭟

Comments

Popular posts from this blog

SAAT INI - TRI SEMAYA

RERAINAN

KITA SEMUA BERASAL DARI SUARA