T U M P E K

 RAHAJENG TUMPEK

Makna tumpek menurut Hindu Bali, TUMPEK = TAMPEK = DEKAT.
Mendekatkan diri Kepada Tuhan, atau mendekatkan diri pada Tuhan Iswara, Tuhan yang bersemayam disetiap insan, atau bersandar / berpasrah pada kemurnian (jatidiri).

Bagaimana caranya mendekatkan diri ?

        Dengan menipiskan kabut yang menyelimuti kesadaran ini, (menipiskan tirai).
Tumpek adalah pertemuan hari terakhir dari saptaware dan pancaware, (Saniscare Kliwon).
Saniscara, akhir dari saptaware.
Kliwon, akhir dari pancaware.
Itulah akhir perjalanan manusia dalam mencapai tujuannya, sudah tercermin dalam ritual / rainan tumpek.
Mpu Kanwa telah membuat ilustrasinya dalam Arjuna Wiwaha (Sasi wimba), bahwa dengan Yoga adalah saatnya kita untuk mengakhiri semuanya. Menghentikan pikiran larut dengan keadaan/dunia luar. Selama pikiran masih mengasumsi dan mengidentifikasi keadaan, pencerahan / kedekatan / kemanunggalan, tidak akan pernah terjadi.

       Yang paling populer diantara ke 6 Tumpek adalah: 
Tumpek Landep = fakultas pikiran berkaitan dengan Viveka.
Tumpek Kuningan = Kuningan, berkaitan dengan rasa syukur.
Tumpek Wayang = Wak - Hyang (pesan leluhur) berkaitan dengan bimbingan dan tuntunan.
 
    Itulah VISI nya orang Bali dalam beraktifitas dalam bentuk ritual selama 6 bulan (210 hr) dan diulang lagi 6 bulan berikutnya..

26-11-20
ᬍ᭖ ᬦᭀᬧᬾᬫ᭄ᬩᭂᬃ ᭓᭒᭜ ᬤ᭄ᬯᬧᬭ ᬟᬸᬕ᭞ ᭒᭜᭒᭜ ᬫᬲᭂᬳᬶ᭟

lukisan Pura Demung, art studio Mambal.

Comments

Popular posts from this blog

SAAT INI - TRI SEMAYA

RERAINAN

KITA SEMUA BERASAL DARI SUARA