KARMA
꧁__ K A R M A __꧂
Hukum karma adalah hukum aksi reaksi. Setiap aksi akan ada reaksi, setiap tindakan akan membuahkan hasil. Buah dari setiap tindakan akan kita terima dlm waktu yang berbeda, kita tidak pernah tahu kapan datangnya buah dari karma. Ada yang datangnya spontan, ada yang datangnya dalam hitungan bulan, tahun bahkan puluhan tahun, dan ada buah karma dari kehidupan lampau atau karma wasana yang tersimpan berupa kesan dalam memori. Seperti halnya bibit, antara bibit jagung dengan mangga akan tumbuh dan berbuah dalam waktu yang berbeda. Pemahaman karma seperti ini sudah kita kenal sejak sekolah dasar!
Lalu, manfaat apa yang akan kita peroleh dengan berpegang pada hukum karma ?
Karma memilki 3 wujud, yang terpendam/tersimpan, karena ada keinginan akan dipicu menjadi perbuatan/action. Dari perbuatan akan membuahkan hasil, hasil dari perbuatan akan melekat pada memori berupa kesan. Jadi wujud karma yang 3 itu adalah yang terpendam, perbuatan dan kesan. Kesan yang tersimpan dalam memori menjadi bibit akan tumbuh menjadi perbuatan lagi. Itulah siklus dari karma. Hukum Karma adalah hukum sebab - akibat atau hukum materi, pikiran adalah wujud materi paling tinggi, selama pikiran masih mengasumsi atau mengidentifikasi keadaan masalah tidak pernah selesai. Yang membuat kita terperangkap adalah buah dari karma yang kita nikmati. Buah dari karma yang kita nikmati akan tersimpan dalam memori berupa kesan, karena adanya keinginan akan dipicu menjadi perbuatan lagi. "Keinginan mengulang-ulang hal yang sama, itulah perangkap" Bhagawad Gita mengajarkan kita tetap melakukan aktivitas tidak terikat pada hasil. Seperti halnya kita mandi membersihkan kotoran di badan dengan menggunakan sabun dan air. Apakah sabun dan air kita biarkan nempel di badan? tentu tidak. Sabun dan airpun harus hilang dari badan. Begitu juga dengan karma, karma buruk dapat kita eliminasi dengan karma baik, kemudian lupakan, jangan terikat dengan hasil dari perbuatan baik. Begitulah sifat alami dari Jati Diri, tidak terikat dengan segala perbuatan yang kita lakukan maupun hasilnya. "Jati Diri bebas dari sukha-dukha dan hukum Karma" - (Y S P).
Lalu, manfaat apa yang akan kita peroleh dengan berpegang pada hukum karma ?
Karma memilki 3 wujud, yang terpendam/tersimpan, karena ada keinginan akan dipicu menjadi perbuatan/action. Dari perbuatan akan membuahkan hasil, hasil dari perbuatan akan melekat pada memori berupa kesan. Jadi wujud karma yang 3 itu adalah yang terpendam, perbuatan dan kesan. Kesan yang tersimpan dalam memori menjadi bibit akan tumbuh menjadi perbuatan lagi. Itulah siklus dari karma. Hukum Karma adalah hukum sebab - akibat atau hukum materi, pikiran adalah wujud materi paling tinggi, selama pikiran masih mengasumsi atau mengidentifikasi keadaan masalah tidak pernah selesai. Yang membuat kita terperangkap adalah buah dari karma yang kita nikmati. Buah dari karma yang kita nikmati akan tersimpan dalam memori berupa kesan, karena adanya keinginan akan dipicu menjadi perbuatan lagi. "Keinginan mengulang-ulang hal yang sama, itulah perangkap" Bhagawad Gita mengajarkan kita tetap melakukan aktivitas tidak terikat pada hasil. Seperti halnya kita mandi membersihkan kotoran di badan dengan menggunakan sabun dan air. Apakah sabun dan air kita biarkan nempel di badan? tentu tidak. Sabun dan airpun harus hilang dari badan. Begitu juga dengan karma, karma buruk dapat kita eliminasi dengan karma baik, kemudian lupakan, jangan terikat dengan hasil dari perbuatan baik. Begitulah sifat alami dari Jati Diri, tidak terikat dengan segala perbuatan yang kita lakukan maupun hasilnya. "Jati Diri bebas dari sukha-dukha dan hukum Karma" - (Y S P).
Jadi, Selalu Berbuat Baik Kemudian Abaikan, Jangan Pernah Terikat Dengan Hasilnya.
Namun, tetap hidup dengan nyaman !!!
᭑᭓ ᬲᭂᬧ᭄ᬢᬾᬫ᭄ᬩᭂᬃ ᭓᭑᭘ ᬤ᭄ᬯᬧᬭ ᬬᬸᬕ᭞ ᭒᭜᭑᭘ ᬫᬲᭂᬳᬶ᭟
inpirasi dari Y S P & B G
Sumber gambar dari internet, GOOGLE
Sip😍
ReplyDeleteSuksma pencerahannya pak eka wijaya...🙏🙏🙏
ReplyDelete😁😁😊😊
Delete