MANUSIA DLM ITIHASA

M A N U S I A dalam ITIHASA.

        Epos Mahabharata, adalah cermin dari kehidupan ini, menceriterakan konflik saudara antara Panca Pandawa dengan Kurawa. Mahabharata salah satu dari Itihasa, Itihasa artinya kejadian nyata. Berisi ceritera tentang kepahlawanan, dan juga sebagai dasar filsafat supaya mudah memahami pengetahuan Weda.

        Panca Pandawa bersaudara lima, tidak ada satupun dari Panca Pandawa yang dilahirkan dari ayah biologisnya (Pandu). Panca Pandawa dilahirkan dari Ibu Kunti melalui kekuatan para dewa. Karena Kunti memiliki mantra untuk itu, kemudian mengajarkannya pada Dewi Madri, ibu dari Nakula dan Sahadewa. Panca Pandawa adalah simbol dari panca indera kita, yang tidak lain adalah alat atau perpanjang tanganan Tuhan (intervensi Ilahi) untuk menjaga kelangsungan hidup sebagai mahkluk individu, menjaga eksistensi / keberadaan kita. Melalau panca indera yang sangat lemah ini diharapkan mampu mengenali dirinya dan tuanNya / penciptaNya.

        Kemudian Karna, juga dilahirkan dari ibu Kunti melalui kekuatan Dewa Surya, Karna dilahirkan dengan baju baja (baju zirah) yang melekat ditubuhnya, simbol dari ego kita, ego adalah kesadaran yang terpisah atau kesadaran individu, memisahkan diri dari kesadaran universal (Brahman). Ego seperti mamakai baju baja tidak bisa dibuka oleh siapapun, kecuali intervensi seorang Guru/Sat Guru.

       Kurawa saudara sepupu dari Pandawa, bersaudara seratus orang, simbol dari keinginan2 kita, yang jumlahnya banyak dan tidak pernah terpenuhi. Setelah menikmati satu keinginan akan muncul lagi keinginan2 yang lain. Kita tidak menyadarinya bahwa, kita tidak akan ke-mana2 setelah menikmati seluruh keinginan, seperti naik kuda carosel hanya berputar ditempat kemudian kita akan turun ditempat yang sama.

        Krishna, adalah manifestasi Tuhan, simbol dari Keilahian. Itulah sebabnya kenapa Krishna tidak ikut berperang hanya sebagai kusir. Krishna adalah simbol dari Keilahian yang ada disetiap individu, hanya sebagai saksi /drestuh. Tidak ikut terlibat dari setiap tindakan yang kita lakukan dan juga tidak ikut menikmati hasilnya, baik ataupun buruk hanya sebagai saksi saja. Saksi sama demgan jatidiri / kemurnian / Tuhan yang bersemayam disetiap insan. Jatidiri bebas dari suka-duka dan hukum karma.

       Tokoh2 yang lain adalah pelengkap kehidupan ini, seperti Bhisma, Drona dan lainnya adalah simbol kemampuan, keahlian dan kekuatan yang dicapai selama proses kehidupan. Kita cenderung mengklaim sebagai milik sendiri, karena ketidaktahuan / avidya. Hal itu hanya bisa dimurnikan melalui pengetahuan. Pengetahuan adalah satu2nya cara untuk melenyapkan ketidaktahuan.

       Itulah manusia pertemuan antara prakerti / bumi yang disimbolkan oleh Ibu Kunti dengan Keilahian. Atau pertemuan Prakerti dan Purusha, pertemuan Bumi dan Langit.
Manusia = Maha + Nusa
Maha = purusha
Nusa = Bumi, prakerti, panca mahabuta.

᭑᭑ ᬫᬾᬳᬶ ᭓᭒᭜ ᬤ᭄ᬯᬧᬭ ᬬᬸᬕ᭞ ᬍ᭜᭒᭜ ᬫᬲᭂᬳᬶ᭟
lukisan acintya, art studio mambal

DRESTARATA dan PANDU

       Drestarata, dresta atau drestuh artinya saksi atau yg melihat, rata artinya sama. Drestarata artinya semua dilihat sama alias buta. Kemudian Pasangannya Dewi Gandari bisa melihat, tapi memilih buta selama hidupnya menutup matanya dg kain. Kedua tokoh tsb mewakali dari kecenderungan2 pikiran mengasumsi keadaan, ketika memiliki kesempatan untuk melihat/mengetahui cenderung memilih buta. Begitulah cara kerja pikiran cenderung larut dg keadaan. Terikat dg apa yg kita lihat, dengar, sentuh, raba dan rasakan, sepanjang hidup. Sifat dari pikirian seperti air, mengikuti bentuk wadahnya.

       Pandu, cermin dari manusia sbg mahkluk ciptaan yg tdk bersubstansi. Kita sbg ciptaan hanya ide saja, ide2 belaka tdk bersubstansi, tdk ada yg dapat kita klaim dlm hidup ini. Satu2nya yg bersubstansi hanya Brahman/Tuhan. Semua itu dan ini adalah Tuhan, sebagaimana halnya Pandu hanya status saja sbg ayah dari Panca Pandawa.

Comments

Popular posts from this blog

SAAT INI - TRI SEMAYA

RERAINAN

KITA SEMUA BERASAL DARI SUARA