SYSTEM BINARY (Sankhya)

-

 SYSTEM BINARY - (SANKHYA)

       Keberadaan segala sesuatu di dunia ini selalu didasari atas bilangan binari atau system binary, pasangan / berpasangan. Disamping Matahari sebagai pusat gravitasi / pusat kehidupan, kita juga mengenal Zodiac yang mempengaruhi kehidupan di Bumi. Zodiac / Bhāvas (ke 12 Rashi bintang) memiliki konstelasi atau pasangannya masing2 sebagai fixed point atau patok untuk menentukan posisi matahari di alam raya ini. Zodiac, dalam kehidupan sosial mempengaruhi karakter / sifat2 dari kelahiran, dan juga padewasan (ala-ayu) baik - buruknya hari di setiap aktifitas.

       Maha Rsi Manu membagi Jaman atau 'Yuga' menjadi Empat Yuga, berdasarkan peredaran matahari mengelilingi pasangannya (berpasangan), Matahari ber-sama2 dengan pasangannya mengitari pusat masanya, dan melintasi ke 12 Rashi bintang (zodiac). Satu kali putaran Yuga, membutuhkan waktu 24000 tahun, terdiri dari; 12000 tahun bergerak turun dan 12000 tahaun bergerak naik, binary gerakan naik dan turun. Matahari kita juga memiliki pasangan atau berkonstelasi dengan salah satu Bintang.

       Setiap materi di alam ini atau dalam kehidupan ini ada pasangannya atau berpasangan, sebagai mana kita ada karena pasangan dari kedua orang tua, ayah dan ibu (2),  kemudian kita memiliki dua pasang kakek dan nenek (4) begitu seterusnya. Dalam dunia digital juga berlaku prinsip yang sama, memakai sistim bilangan berbasis 2 yaitu (0 dan1) pasangan bilangan dalam hal pengolahan data digital; {2 - 4 - 8 - 16 - 32 - 64 - dst}

        Jadi keberadaan setiap materi, karena pasangan / berpasangan. Dalam spritual disebut dengan purusha dan prakerti / cetana dan acetana / sukla dan swanita, itulah Sankhya. Sankhya, salah satu dari aspek Weda, Weda dari urat kata Vid, artinya mengetahui / pengetahuan / ilmu pengetahuan yang menyangkut seluruh hukum alam. Sankhya adalah metafisika murni, bahwa hanya ada 2 jenis kenyataan puncak (Purusha dan Prakriti). Sankhya adalah filsafat (tattwa) berdasarkan angka.

Sumber inspirasi Shiwa Tatwa dan Sankhya




Comments

  1. UnknownApril 5, 2021 at 3:47 AM

    2 , 4 , 8 , 16 , 32 , 64...dst...
    Kok seperti ilmu MLM pak eka....😁😁😁🙏🙏🙏

    ReplyDelete
    Replies
    1. EKA WIJAYAApril 5, 2021 at 10:59 PM

      😁😁😁😁😂binery sistem pengolahan data digital

      Delete

Post a Comment

Popular posts from this blog

SAAT INI - TRI SEMAYA

-
Image
  S A A T  I N I   dlm TRI SEMAYA . The Present Moment. TRI SEMAYA :           Kehidupan ini dipengaruhi oleh 'ketiga waktu' yang dulu, sekarang dan yg akan datang: 1. Likit a, kejadian yg dulu. 2. Wartamana , kejadian sekarang. 3. Nagata , masa depan. Itulah 'ketiga kejadian waktu' yang mempengaruhi kehidupan kita, waktu sekarang adalah kesimpulan dari kejadian sebelumnya, dan juga sebagai penentu kejadian yang akan datang. Ketiga kejadian itu dapat kita ketahui sekarang, saat ini adalah titik temunya. Dengan logika kita tahu apa yang mesti kita kerjakan sekarang, supaya kehidupan dikemudian hari tidak menyusahkan. " Begitulah pengertian dari Tri Semaya, ketika kita berpegang pada logika / premana / berpikir yg benar" Logika adalah keterbatasan, hanya menyentuh sebagian kecil dari seluruh aspek kehidupan. Itu artinya masalah akan tetap ada. Kehidupan ini tidak cukup diselesaikan hanya dengan berlogika! Pengertian Tri Semaya dalam Spiritual (Weda) :   
Read more

RERAINAN

-
Image
RERA INAN di B A L I                 Rerainan di Bali berdasarkan pertemuan dari  Panca wara (5 hr) dengan  Sapta wara (7 hr) dan Wuku (30 mgg), diulang setiap 6 bulan. Dimulai dari  Budha kliwon Sinta , hari raya   Pager Wesi.  Kemudian  berakhir pada hari raya  Saraswati, Saniscara Umanis Watugunung .  Saraswati,  dari urat kata ' Sara'  dan ' Aswat' , " Sara "  = panah = manah = pikiran, dan " Aswat "  = kuda liar. "Pikiran seperti Kuda Liar. "  Pikiran sulit dikendalikan, karena pikiran sulit dikendalikan maka pada hari Saraswati dipakai sebagai tonggak untuk mengevaluasinya. Bahwa, diperlukan perencanaan atau jadwal dalam menata kehidupan selama 210 hari (6 bulan). Dimulai dari hari pertama dalam sapta wara dan wuku, jatuh pada  Redite Sinta , disebut dengan Banyu Pinaruh, titik awal dimulainya periode wuku, kemudian Soma Ribek, setelah itu Pager Wesi, Pager Wesi jatuh pada  Budha Kliwon Sinta, dan  berakhir pada  hari Saraswati,
Read more

KITA SEMUA BERASAL DARI SUARA

-
Image
KITA SEMUA BERASAL DARI SUARA           OM ,  suara awal (firman), Pranawa atau Sabda, orang modern menyebutnya dengan BIG BANG! Sabda adalah manifestasi awal suara tanpa wujud yang menyebar kesegala arah dengan tujuh nada dasar (tujuh nada diatonis). Ketujuh nada diatonis adalah suara distorsi dari sabda OM. OM adalah manifestasi awal/suara awal, yang mengawali keberadaan, bentuk / wujud / dunia yang tampak ini / ciptaan ini. " Om Iti Ekaksaram Brahma - (Bhagawad Gita) " - semua yang ada berasal dari OM. Kemampuan intelek manusia, hanya mampu menganalisa atau mengenali sampai tujuh tingkat fenomena alam atau prinsip, ada tujuh prinsip disetiap aspek kehidupan : •Ada tujuh nama Tuhan di dalam doa, Trisandya bait ke 3, Sapta Ong Kara (Mahadewa, Iswara, Parameswara, Brahma, Wisnu, Rudra, purusah) •Ada tujuh Bhuana, lapisan alam atas, Sapta Loka (bhur, bhuah, swah, maha, jana, tapa, satya) •Ada tujuh Patala, lapisan alam bawah, Sapta Patala (patala, witala, ni
Read more