C A R U

 

C A R U !

Caru, Caranya orang Bali berkomitmen pada Alam dan Leluhur!

       Ritual itu penting, tapi ritual bukan segalanya! Banyak orang Bali dibunuh pada th 1965, tanpa alasan yang jelas. Justru yang melakukan saudara2-nya sendiri.
Apakah orang Bali tidak mecaru pada waktu itu?
(Eka Dasa Rudra diadakan th 1963, 2 th sebelum kejadian)

       Begitu juga, ketika Bali berdaulat dibawah VOC, ribuan rakyat dijual kpd VOC untuk dijadikan budak. Justru yang melakukan para elit Bali, menjual rakyat dan saudaranya.
Apakah orang Bali tidak mecaru pada waktu itu?
Itulah kejadian besar sangat memilukan yang pernah menimpa Bali!

    Caru adalah caranya orang Bali menjaga alam. Untuk mengingatkan kita akan pentingnya menjaga kesucian alam. Binatang saja rela mengorbankan nyawanya demi menjaga alam. Sedangkan kita hanya diminta untuk mengeliminasi EGO (sad ripu) sangat sulit sekali. Kita menganggap dengan melakukan hewan kurban semua masalah sudah teratasi, atau sudah dibayar lunas. Setelah itu kita bebas merusak alam, membuang sampah plastik sembarangan, mengekploitasi alam (mengambil logam mulia/pancha datu dan mineral berlebihan), logam mulia dan mineral adalah materi yang sangat penting dibutuhkan oleh bumi dalam menjaga stabilitasnya. Ritual tanpa diikuti dengan perilaku/laku tidak akan ada manfaatnnya.

       Ritual hanya menyentuh sebagian kecil dari seluruh aspek kehidupan! Yg paling penting dalam ritual adalah aktivitasnya, kita merasa damai ketika beraktivitas.
Bhagawad Gita mengatakan bahwa, "Hidup ini adalah aktivitas" Kita tidak mungkin hidup tanpa beraktivitas, oleh karena itu leluhur membuatkan kita aktivitas dalam wujud ritual, untuk mengingatkan kita kembali pada jati diri! (kemurnian).
Dengan melakukan aktivitas yang sudah dipatok / ditentukan kita terhidar dari aktivitas yang menyesatkan. Karena pikiran ini cenderung larut dengan dunia luar.

᭑᭔ ᬅᬧ᭄ᬭᬶᬮ᭄ ᭓᭒᭑ ᬤ᭄ᬯᬧᬭ ᬟᬸᬕ ᭞ ᭒᭜᭒᭑ ᬫᬲᬾᬳᬶ᭟

footnote:
Orang Bali beritual tidak terputus, tiada hari tanpa rainan - everyday is holy!

C A R U  atau  C A R A :

         MECARU, maksudnya nyomia Bhuta Kala.
Apa itu Bhuta - Kala ?
Bhuta adalah kelima elemen (pancha mahabuta) yang menyusun seluruh ciptaan ini atau segala yang berwujud (manifestasi). Bhuta tidak lain adalah substansi daripada ruang. Ruang dalam pengertian yang tak terbagi. Sedangkan Kala adalah waktu. Waktu yang dimaksud adalah waktu yang tidak pernah berubah. Bukan waktu yang diasumsi oleh pikiran, ada siang malam dan dibagi menjadi 24 jam.
Bhuta - Kala (ruang dan waktu) adalah unsur prakerti atau alam Tuhan. Berlaku imajiner hanya ada dalam kesadaran (consciousness).
Karena sangat sulit memahami pengertian dari Ruang dan Waktu, maka leluhur kita membuatkan ilustrasinya dalam wujud ritual. Itulah kearifan lokal atau kecerdasan orang Bali dalam mewujudkan tattwa atau filsapat dalam bentuk ritual - caru.

        Jadi, sesungguhnya kita sedang berhadapan dengan alam yang tidak kita mengerti sama sekali!!!
Caru hanya menyentuh sebagian kecil dari seluruh aspek! (Hanya untuk membangkitkan kesadaran kolektip atau srada umat). Bagaimana kita berkomitmen pada alam dan leluhur!

Nyomia = Somia = damai = mengharmoniskan

Comments

Popular posts from this blog

SAAT INI - TRI SEMAYA

RERAINAN

KITA SEMUA BERASAL DARI SUARA